PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KPTA BENGKULU
MENJAGA INTEGRITAS DAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
PA BENGKULU// Guna menjaga integritas dan meningkatkan kualitas pelayanan public, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Drs. H. Arfan Muhammad, S.H., M.Hum. dan Wakik Ketua Dra. Nia Nurhamidah Romli, M.H. Bersama Sekretaris Dr. Mirawati Saktiana, S.H., M.H. melaksanakan pembinaan kepada Pengadilan Agama Sewilayah, Senin (6-5-2024) secara langsung maupun daring. Untuk kegiatan ini langsung diikuti oleh Ketua PA Bengkulu, Drs. H. Asrori, S.H., M.H, Panitera dan Sekretaris di Aula Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu dan untuk Wakil Ketua, para Hakim, ASN, PPNPN PA Bengkulu di Media center melalui zoom.
Pada Sesi pertama perkenalan dan sekaligus Pembinaan dari Wakil Ketua PTA yang pada pokoknya menyampaikan :
- Masih focus Pembangunan Zona Integritas terkait pemenuhan dokumen dan narasi penjelasannya.
- Terkait Survei untuk diperhatikan
- Program Kerja harus ada dan program apa saja yang sudah dilaksanakan
- Membangun Integritas harus menyeluruh dari atas hingga bawah
Selanjutnya pembinaan dan pengawasan dari KPTA Bengkulu :
Mahkamah Agung dan lembaga peradilan adalah rumah kita, yang harus kita jaga dan kita pelihara nama baiknya, harkat, dan martabatnya, agar tetap menjadi lembaga yang terhormat dan berwibawa di mata masyarakat dan para pencari keadilan.
Salah satu upaya untuk menjaga kehormatan dan wibawa tersebut adalah integritas dan profesionalitas. Hakim dan aparatur peradilan harus memiliki integritas dan akhlak yang baik yang dalam agama kita yakni agama islam disebut “Akhlaqul Kariimah”, karena integritas dan akhlak yang baik menjadi harga mati bagi seorang hakim dan apartur peradilan. Integritas merupakan pondasi utama dalam mewujudkan peradilan yang bermartabat, sehingga tidak boleh luput dari setiap sikap dan prilaku para hakim dan aparatur peradilan. Integritas tidak bisa dibentuk dengan pendidikan, sehingga tidak heran jika banyak orang yang cerdas secara intelektual tapi ternyata tidak memiliki integritas, karena integritas sesungguhnya datangnya dari dalam lubuk hati sanubari, oleh karena itu integritas sangat berkaitan dengan kondisi spiritual seseorang.
Selain integritas, hakim dan aparatur peradilan harus memiliki kompetensi dan profesionalitas, oleh karena itu jangan pernah berhenti belajar dan melatih diri dengan berbagai keterampilan. Profesionalitas bisa diperoleh dengan belajar dan berlatih dengan giat dan tekun. Dengan profesionalitas, kita akan mempunyai kemampuan yang mumpuni dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik khususnya pencari keadilan, kita juga akan mampu bersaing di tengah kompetensi untuk menjadi SMART ASN yang menjadi tuntutan birokrasi pada saat ini.
Jangan sampai karena kurangnya tingkat profesionalitas kita, kita menjadi penyumbang kerusakan pada lembaga, mencoreng nama baik lembaga, yang akan merugikan rekan-rekan kita lainnya yang telah bekerja sungguh-sungguh untuk lembaga.
Oleh karena itu, mari sama-sama kita jaga dan tingkatkan integritas dan profesionalitas kita, dengan selalu belajar, istiqomah dan tidak berhenti untuk berdo’a agar selalu diberikan kekuatan dan keteguhan oleh Allah SWT dalam menghadapi setiap godaan dan rintangan, sehingga kita tetap berada di jalan yang benar, baik secara aturan hukum, kode etik, maupun aturan agama.berikutnya kita tawakkal berserah diri kepada Allah SWT.
Demi menjaga marwah dan kewibawaan serta lingkungan integritas sesuai dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi di PTA Bengkulu. Jika terbukti ada indikasi suap dan gratifikasi di PTA Bengkulu sesuai yang tersirat dalam penilaian tersebut, saya selaku pimpinan PTA Bengkulu tidak segan-segan akan bertindak tegas.
Secara tegas saya sampaikan di sini, apabila ada oknum PTA Bengkulu yang terindikasi suap, gratifikasi dan korupsi, maka segera laporkan ke PTA Bengkulu melalui wadah pengaduan yang ada, atau langsung laporkan ke saya. Pelapor akan dilindungi.
Untuk itu sekali lagi, saya minta kepada seluruh warga peradilan agama se wilayah kerja PTA Bengkulu, sebelum bertindak dan melakukan sesuatu, harus benar-benar difikirkan apakah akan berdampak merugikan atau tidak, dan apakah kebenarannya memang telah dapat dibuktikan sehingga kita melakukan suatu tindakan. Khususnya kepada pimpinan PA se wilayah kerja PTA Bengkulu, saya juga minta agar selalu melakukan pembinaan dan pengawasan kepada hakim dan ASN di masing-masing satker, tentang integritas, profesionalitas, termasuk sosialisasi tentang pengisian survey yang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM.
Saya juga tegaskan bahwa jika ada hakim tinggi, pejabat, staf, dan PPNPN PTA Bengkulu yang melakukan tindakan suap, gratifikasi dan korupsi, wajib dilaporkan ke pimpinan PTA Bengkulu agar segera diproses, pelapor akan kami lindungi. Termasuk ketika kami ke daerah dalam rangka kegiatan pembinaan, pengawasan, ataupun kegiatan lainnya, tolong tidak usah dijamu dan memberi oleh-oleh, itu yang akibatnya akan melanggar aturan.
Dan disesi terakir pembinaan dari Sekteraris PTA pada pokonya menyampaikan:
- Kalau kita tidak bisa menyelesaikan masalah, setidaknya janganlah kita buat masalah.
- Komando tertinggi pada pada Pimpinan, sehingga jangan ada putus komunikasi dan koordinasi.
- Pengadilan ini rumah kita, mari kita, kita rawat karena disinilah tempat kita bekerja.
Setelah selesai pembinaan dari para pimpinan PTA, dilanjutkan dengan bermaaf-maafkan karena masih suasana bulan Syawal, dan semoga PTA Bengkulu dan PA Sewilayah semakin maju.