Selamat datang di website resmi pengadilan agama bengkulu kelas 1A   Click to listen highlighted text! Selamat datang di website resmi pengadilan agama bengkulu kelas 1A Powered By GSpeech

Kegiatan Tausiyah

Pengadilan Agama Bengkulu

WhatsApp Image 2024 07 03 at 16.30.41 2 

Bertempat di Musholla Pengadilan Agama Bengkulu dan diikuti oleh seluruh apatratur pengadilan agama Bengkulu kegiatan rutin ini dilaksanakan setiap rabu, melaksanakan pembinaan mental pada Rabu, 03 Juli 2024. Acara yang dimulai Setelah sholat ashar berjamaah diisi dengan ceramah agama oleh Hakim Pengadilan Agama Bengkulu, Bapak H. M. Sahri, S.H., M.H. Dalam ceramahnya menyampaikan tema memupuk sifat qanaah pada diri. Qanaah adalah sifat yang menandakan rasa syukur sesorang. Qanaah merupakan sikap yang merasa cukup atas segala nikmat yang telah diberikan dan selalu ridho atas hasil yang telah didapat. Namun, qanaah bukan berarti pasrah begitu saja. Seseorang tentunya juga harus melakukan ikhtiar dan tetao tawakal atas yang diperoleh. Sifat qanaah membuat seseorang tidak lalai dalam bersyukur dan menjauhkan diri dari ketamakan duniawi. Gunanya adalah agar kita selalu merasa cukup atas rezeki yang Allah berikan, sehingga tidak pernah mengeluh.

WhatsApp Image 2024 07 03 at 16.30.42 WhatsApp Image 2024 07 03 at 16.30.43 

Kemudian beliau mengajak seluruh aparatur Pengadilan Agama Bengkulu untuk memupuk sifat qanaah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita perbanyak syukur atas nikmat yang telah kita terima, baik itu rezeki, kesehatan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Masih banyak orang-orang diluar sana sangat menginginkan kehidupan yang kita miliki saat ini. Ingat untuk tidak sombong. Selalu bersyukur agar hidup menjadi lebih baik dan tenang”, ajak beliau.

WhatsApp Image 2024 07 03 at 16.30.40 

Imam al-Ghazali mengelompokan manusia kedalam empat golongan. Pertama, golongan orang yang bahagia di dunia dan di akhirat. Kelompok ini memiliki dasar yang kokoh yaitu dengan iman, dan sandarannya adalah ibadah solat.

Kedua, golongan manusia yang bahagia di dunia dancelaka di akhirat. Kelompok manusia ini adalah mereka yang tidak mau mengikuti regulasi/aturan agama Islam.

Ketiga, golongan manusia yang menderita di dunia tetapi bahagia di akhirat. Kelompok ini mungkin hanya sedikit. Mereka yang rela hidup di dunia dengan segala kekurangan atau kemiskinan tetapi tetap tidak melupakan melupakan Allah SWT, ia rajin beribadah, senantiasa menolong sesama dan rajin bersilaturrahim.Ini mungkin hanya satu dari seribu orang. Mereka menyadari bahwa kekayaan bukan dilihat dari seberapa banyak harta yang dimiliki, akan tetapi kekayaan sesungguhnya adalah dilihat dari kedermawanan hati.

Keempat, golongan manusia yang celaka di dunia dan celaka pula di akhirat. Kelompok ini adalah kelompok orang yang tidak pernah berfikir, sudah miskin di dunia, segala sesuatunya serba kekurangan, sering melakukan perbuatan maksiat dan dia juga tidak pernah beribadah kepada Allah SWT. Kelompok ini biasanya selalu menantang regulasi/aturan agama yang ada